Rongga Dada Penuh, Jantung Siti Tak Mungkin Masuk 100 Persen

Share this history on :
Jakarta, Keberhasilan tim dokter dari RSAB dan RS Jantung Harapan Kita dalam mengoperasi Siti Arrahma, bayi dengan jantung di luar cukup mengesankan. Meski begitu, tim dokter mengakui jantung bayi malang ini tak mungkin masuk hingga 100 persen karena rongganya tak cukup.
"Paling-paling hanya 50 persen yang bisa masuk, sisanya akan tetap di luar. Tidak mungkin 100 persen. Itu saja kan tadinya tidak ada tempatnya," ungkap ketua tim dokter, dr Rudy Firmansyah dalam jumpa pers di RSAB Harapan Kita, Slipi, Senin (26/9/2011).


Karena keterbatasan ruangan di dalam rongga dada, tim dokter tidak mau ambil risiko dengan memasukkan 100 persen. Jika dipaksakan, dikhawatirkan fungsi jantung malah terganggu karena tehimpit oleh organ lain di sekitarnya yakni paru-paru.

Seperti disampaikan dr Rudy, rongga dada terdiri dari 3 kompartemen atau ruang, 2 untuk paru-paru dan sisanya untuk jantung. Pada kasus ini, kompartemen jantung yang dibiarkan kosong sejak lahir sudah ditempati paru-paru yang berekspansi.

Dalam operasi pertama yang dilakukan Rabu lalu, dokter bedah jantung anak berhasil memasukkan 50 persen jantung Siti Arrahma ke dalam rongga dada. Secara teknis, sisanya masih berada di luar meski sepintas tidak terlihat karena sudah ditutup dengan kulit sintetis dari pericardium sapi.

Selain tidak punya cukup tempat di dalam rongga dada, kesulitan lain yang dihadapi tim dokter khususnya bedah plastik adalah menutup defect atau lubang di tempat yang semula ada jantungnya. Kulit sintetis dari pericardium sapi hanya bersifat sementara, pada operasi berikutnya akan dibuatkan tutup dari kulit asli.

Namun rencana pembuatan tutup asli diperkirakan tidak akan mudah, mengingat setengah dari jantung masih berada di luar rongga dada. Tim bedah plastik harus membuat semacam kubah dari kulit di sekitar jantung, yang tentunya tak mudah karena ukuran jantungnya sendiri mencapai 10 cm.

Apapun pilihan yang akan diambil nantinya, penutupan lubang defect merupakan salah satu langkah terpenting dalam tahapan operasi Siti Arrahma. Jantung yang dibiarkan terbuka akan terganggu ritmenya jika tersentuh dan juga rentan mengalami infeksi.

"Di manapun, pembunuh utama adalah infeksi. Karena itu perawatan pasca operasi juga akan sangat kami perhatikan," tutup dr Rudy.

0 kometar:

Posting Komentar

© 2009 - ALL IN ONE | Design: Choen | Pagenav: Abu Farhan Top
Kembali lagi ke atas